Daftar isi
1.
Definisi Kulit…………………………………………………………………………………………………………………………........…………
2.
Struktur Kulit………………………………………………………………………………………………………………………………......…..
a)
Epidermis……………………………………………………………………………………………………..……………………………..
b)
Dermis……………………………………………………………………………………………………..…………………………….…..
c)
Jaringan Ikat Bawah
Kulit…………………………………………………………………………..…………………..……………..
3.
Fungsi kulit
…………………………………………………………………………………………………………………………………........…
4.
Proses Pembentukan
Keringat………………………………………………………………………………………………………......…
5.
Penyakit pada Kulit……………………………………………………………………………………………..……………………................
Kulit
1.
Definisi Kulit
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi
sebagai alat ekskresi karena adanya
kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.
2. Struktur anatomi
a) Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan
korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh
sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan
germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan
germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan
sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin
yang memberi warna pada kulit.
b) Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan
kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat
yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan
tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi
lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung
terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk
pengaturan suhu tubuh.
c)
Jaringan Ikat Bawah Kulit
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah
dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.
Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju
lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur.
lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur.
3. Fungsi Kulit
Kulit memiliki beberapa fungsi:
- Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
- Sebagai alat peraba.
- Sebagai pelindung organ dibawahnya.
- Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
- Pengatur suhu tubuh.
- Tempat menimbun lemak.
4.
Proses Pembentukan
Keringat
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat
menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh
kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya
kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan
cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga
kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah,
kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan
ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat
berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh
tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus
5.
Penyakit pada Kulit
Jenis Jenis
Penyakit Pada Kulit manusia dan Pencegahan.
1. Eksim (ekzema)
Gejala :
Kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa gatal terutama pada malam hari, timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah, bengkak, melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas.
Kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa gatal terutama pada malam hari, timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah, bengkak, melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas.
Penyebabnya :
karena alergi
terhadap rangsangan zatkimia tertentu, maupun kepekaan terhadap makanan
tertentu seperti udang, ikan laut, alkohol, vetsin, dll
Pencegahan :
Pencegahan :
Menghindari
hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi.
2. Kudis (Skabies)
Gejala :
Timbul gatal
hebat di malam hari, terutama di sela-sela jari tangan, di bawah ketiak,
pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerole (sekeliling puting payudara),
dan permukaan depan pergelangan.
Kudis mudah
menular ke orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung (handuk,
pakaian, dll).
Pencegahan :
Kudis lebih
sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk, jadi memelihara kebersihan
tubuh adalah wajib bila ingin terhindar dari penyakit kulit ini.
3. Kurap
Gejala :
Kulit menjadi
tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab, berair, dan terasa
gatal. kemudian timbul bercak keputihan.
Penyebab : Jamur
Pencegahan :
Pencegahan :
Jaga
kebersihan kulit terutama di area tengkuk, leher, dan kulit kepala.
4. Bisul (Furunkel)
Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulit
melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian
menimbulkan infeksi lokal.
Faktor yang
meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang
terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori dan pemakaian
bahan kimia.
5. Campak (Rubella)
Gejala :
Demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan terasa lesu, tidak nafsu makan,
dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam merah
yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.
6. Kusta
Kusta adalah
penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacterium lepra yang
interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat
menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial,
mata, otot, tulang, dan testis
Tanda pasti kusta :
a. Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa
b. Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dan kelemahan pada otot tangan, kaki, dan
a. Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa
b. Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dan kelemahan pada otot tangan, kaki, dan
mata
c. Pada pemeriksaan kulit BTA +
c. Pada pemeriksaan kulit BTA +
7. Ketombe (Seboroid)
Penyebab :
Diduga erat
kaitannya dengan aktivitas kelenjar sebasea di kulit.
Gejala :
Merah ,bersisik ,Berminyak ,Bau.
Merah ,bersisik ,Berminyak ,Bau.
8. Lepra
Gejala:
Gejala:
Biasanya
gejala awalnya kulit terlihat mengkerut bahkan jika penyakit tersebut sudah
akut kumannya perlahan-lahan akan memakan kulit dan daging anda, jika anda
merasa telah terkena penyakit kulit jenis ini segeralah berobat ke dokter
karena jika di biarkan penyakit kulit ini dapat menjadi momok yang menakutkan.
9. Cacar air (Frambusia)
Penyebab :
Penyakit
kulit ini disebabkan oleh sejenis virus bakteri Trypanosoma. Penyakit ini
sangat menular terutama melalui udara, pakaian, tempat tidur dan keropeng penderita.
Gejala :
Bintil,
Frambus,Cacar Air.
Keterangan :
Dari jauh
kulit yang terkena Frambusia mirip dengan buah frambus yang berbintil-bintil
ranum.
10. Panu atau panau
Penyebab: jamur,
Gejala :
Ditandai
dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat
berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah
tergantung warna kulit si penderita.
Panau paling
banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa
ditemukan pada penderita berumur tua.
Pencegahan :
Dapat
dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti
jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada
kulit yang terserang Panau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar